Miracle is Real
Apakah kamu pernah merasakan di titik dimana kamu dipaksa menyerah pada suatu hal dan ternyata secara tiba-tiba kesempatan itu ada kembali?
Saya mengingat 3 kejadian penting dalam hidup saya bahwa keajaiban itu ada selama kita percaya. Keajaiban pertama adalah saat saya masuk ITS, sejak SD saya memiliki cita-cita untuk masuk ITS, saya terinspirasi oleh saudara-saudara saya yang sedang kuliah di ITS. Bahkan saat sholatpun doa saya adalah Ya Allah, semoga saya bisa masuk ITS tanpa tahu menahu ITS itu apa. Tahun berganti tahun, masuklah saya di SMA tingkat akhir. Dan saya menyadari sesuatu, saya tidak jago dalam mata kuliah kimia, fisika dan biologi. Meskipun di SMA saya masuk IPA, saya menyadari yg bisa membuat saya masuk IPA hanya karena nilai matematika saya yg 8. Jangan tanyakan mata kuliah kimia, fisika dan biologi, mereka secara bergantian mendapatkan nilai 6. Karena menyadari hal tersebut, untuk ujian masuk perguruan tinggi, saya banting setir ke IPS. Dimulailah di tahun terakhir saya fokus ke mata pelajaran IPS, setiap malam saya menyempatkan diri untuk latihan-latihan soal IPS dan saya juga mengambil kelas ekstensif untuk persiapan ujian masuk IPS. Tetapi nasib seseorang tidak ada pernah yang tahu, pada pertengahan tahun saya ditawari PMDK ke ITS oleh orang tua melalui jalur perusahaan (PMDK Kemitraan). Karena saya menyadari bahwa nilai rapot IPA saya kurang memuaskan, maka saya isi dengan nothing to lose. Bulan berganti bulan, di hari minggu yang cerah, saat saya sibuk dengan buku-buku tryout ujian masuk perguruan tinggi, tiba-tiba saya mendapatkan pemberitauan saya diterima di ITS. Langsung saja tanpa pikir panjang saya langsung membereskan semua buku-buku saya dan saya langsung merebahkan diri dan tanpa sadar air mata menetes dengan sendirinya.
Keajaiban ke 2, saat saya mendapatkan hukuman di semester ke 3 saat kuliah, saya di-drop 1 semester yang dmana saat itu saya telah menyelesaikan mata kuliah sebanyak 24 sks di semester itu. Secara hitung-hitungan kasar adalah sebuah kemustahilan saya bisa lulus tepat waktu (4 tahun) dikarenakan beberapa prerequisite mata kuliah yang harus diambil. Namun, sekali lagi keajaiban terulang kembali. Pada tahun ke-3 terdapat perubahan kurikulum yang dimana memungkinkan saya untuk memenuhi mmata kuliah yang tertinggal. Singkat cerita saya bisa lulus 4 tahun dengan IPK di luar ekspektasi saya, walaupun setiap semester saya harus mengambil 24 sks (termasuk saat mengambil skripsi/tugas akhir)
Keajaiban selanjutnya adalah baru-baru ini terjadi, yaitu saya keterima internship di Philips. Salah satu pertimbangan saya memilih TU/e daripada TU delft adalah karena TU/e adalah kota industri dimana kemungkinan untuk magang di perusahaan besarnya lebih terbuka lebar, dan Philips adalah incaran utama saya. Tetapi sayangnya rencana itu tinggallah rencana ketika saya memulai perkulliahan, saya mengetahu bahwa di kurikulum jurusan saya (innovation management) tidak ada program magang, jadilah saya mengubur keinginan itu. Tetapi sekali lagi, keajaiban tidak ada yang pernah bisa menebak. Pada siang yang cerah di quartile 4, supervisor saya menawari saya untuk mengerjakan thesis di Philips tetapi dengan syarat saya sendiri yang harus menemukan masalahnya dulu (dengan hanya melakukan meta-analysis). Sudah barang tentu hal ini membutuhkan perjalanan yang cukup panjang, entah berapa kali saya harus mengganti research direction saya, tetapi Alhamdulillah, usaha tidak pernah ingkar janji. Akhirnya saya diterima di Philips untuk mengerjakan master thesis dan tentu saja dengan tantangan baru lainnya.
Dari kejadian tersebut, ada beberapa hal yang saya pelajari :
It doesnt matter how many times you get knocked down. All that matters is you get up one more time than you were knocked down.
Your hardest times often lead to the greatest moments of your life. Keep going. Tough situations build strong people in the end
If you dont give up on something you truly believe in, you will find a way
Because Miracle is real
Post Comment