Bumi Manusia
Sebuah paradoks membaca buku ini di negeri ini, anganku membawaku ke 1 abad yang lalu dimana penjajahan masih berlngsung, bangsa pribumi dianggap kaum rendah. Sungguh tidak mudah menjadi pribumi berdarah priyayi yang semampu mungkin keluar dari kepompong ke-jawa-an menuju manusia yang bebas dan merdeka, di sudut lain membelah jiwa ke-eropa-an yang menjadi simbol dan kiblat dari ketinggian pengetahuan dan peradaban.
Salam hormatku kepada pribumi yang menempuh pendidikan tinggi pada saat itu
Di perjalanan menuju groningen,
Belanda
6 Februari 2016
Post Comment