ATRIBUT-isasi ISLAM
Seorang mukmin pasti meyakini bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Jika ia tidak memiliki keyakinan tersebut, maka bisa dikatakan imannya tidak utuh. Demikianlah konsekuensi dari iman kepada al-Quran, khususnya kalimat Allah di QS. Al-Maidah (5):3, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu…” hingga selesai.
Maka apabila sesuatu telah sempurna, segala penambahan maupun pengurangan bisa dipastikan akan merusak kesempurnaannya. Salah satu yang “tidak terasa” namun “cukup beresiko” adalah penambahan atribut di belakang kata “Islam”. Apakah itu kata yang tampak keren seperti “liberal” (pembebasan), “modern”, “progresif” hingga yang seolah sejuk macam “ramah”, “moderat” hingga yang terkait dengan geografis semacam “arab” atau “nusantara”.
Itu semua bukan atribut yang memiliki efek memperbaiki kepada agama ini, sama sekali tidak. Islam telah sempurna, apa adanya. Hanya ada satu Islam, dan Allah telah menjamin bahwa Ia akan menjaganya hingga akhir zaman.
Lantas jika Islam benar-benar telah sempurna, bagaimana mungkin ada sekian catatan bentuk kekerasan, terorisme, korupsi, hingga percampuran dengan adat istiadat jahiliyyah? Di titik inilah kita akan belajar bahwa sejatinya kesempurnaan Islam itu tidak akan terganggu oleh ketidaksempurnaan para penganutnya. Islam telah sempurna, namun tidak ada manusia yang sempurna. Setiap muslim yang telah tercatat sebagai baligh pasti memiliki kesalahan.
Artinya apa? Artinya, jika kita memang benar-benar bertujuan untuk menyempurnakan atau memperbaiki kiprah agama ini, fokuslah pada orangnya bukan agamanya. Mau bilang muslim liberal, muslim moderat, muslim modern, muslim puritan, muslim sektarian, muslim nusantara, muslim Jerman, muslim lucu, muslim pemalu hingga muslim-musliman ya silakan.
Atribut itu ada pada penganutnya, bukan agamanya. Mengapa? Kembali ke ayat yang dikutip di atas, bahwa Islam telah sempurna. Dikurangi akan melukai, ditambahi malah bikin bengkak. Dan kita tentu saja sepakat, bahwa gak ada yang bisa dibanggakan dari pembengkakan agama.
~ kecuali kalo terlanjur hobi, ya terserah. Nug
Post Comment