Finally sempet nge-blog juga, setelah absen nge-blog tentang trip, saya mencoba menyempatkan berbagi cerita city trip saya di Yogyakarta. Saya terakhir ke yogyakarta kelas 2 SMA yaitu saat tes penerimaan mahasiswa baru UGM. Semenjak kuliah saya sudah terhitung jarang ke luar dari surabaya karena alasan waktu dan budget tentunya.
Actually tujuan utama kita bikan yogya tetapi solo, karena pada hari minggu Adi menikah, awalnya yang berangkat Adam, Deneng dan Danu. Tetapi saya merasa tergoda, sudah lama tidak ke solo, akhirnya saya join dengan mereka. Setelah melakukan pembicaraan sebelumnya kita memutuskan berangkat jumat tapi tujuannya bukan solo tetapi jogja, dan pada hari minggunya kita ke solo untuk menghadiri acara pernikahannya adi
Jadwal kereta kita berangkat pukul 20.45. Pertualangan dimulai dari sini. Saya, deneng dan adam janjian bertemu di karet, pertama yang harus kita lakukan adalah pergi ke gambir. Seperti kita tahu mencari taksi saat rush hour di jakpus susahnya minta ampun, ditambah lagi habis hujan, benar2 jackpot, setelah menunggu taksi yang bersedia mengangkut kita tidak kunjung datang akhirnya kita memutuskan pergi menggunakan metromini (busway tentunya sangat padat pada jam segini). Akhirnya kita sampai ke gambir pukul 19.45. Lega rasanya akan tetapi disini kita kebingungan karena sampai jam 8 si Danu belum kelihatan batang hidungnya dan parahnya dia masih di tol, saat itu bener2 kacau, kita cuma pasrah, sempat terpikir yaudah danu gak bisa join, klopun join baru bisa berangkat besok pagi. Tetapi mukjizat datang, entah bagaiman caranya si Danu bisa datang ke gambir 15 menit kemudian (sepertinya ojek-nya bener-bener ngebut)
Pukul 6 pagi kita telah sampai di JOGJA , kita subuhan dulu jam 6.15 setelah itu kita mencari hotel. Setelah mencari hotel, akhirnya kita menemukan hotel yang pas. Hotel Srikandi, hotel sangat recommended selain dekat dengan daerah kota, hotel ini benar-benar nyaman, ada AC-nya dan ga ada early check in nya, dan dijamin harga terjangkau lah.
Setelah check in kita berfikir naik apa ya untuk jalan-jalannya, ide awal adalah nyewa mobil, akan tetapi lumayan mahal, akhirnya kita memutuskan sewa sepeda motor yang Cuma 50 ribu per-hari 🙂 untuk urusan petunjuk arah kita serahkan pada IPAD dan untuk destinasinya beruntung pihak hotel dan yang menyewakan sepeda motornya yaitu mas tedjo baik banget kita diberitahu tempat-tempat yang bisa dituju untuk jalan-jalan
Tujuan pertama kita adalah makan gudeg, based on saran dari mas tedjo kita beli guded di daerah wijilan, banyak warung gudek berjejer disana, akhirnya kita memilih warung gudeg bu widodo alasannya karena tempat itu yang ramai pengunjung. Disana kita pesan guded tentunya, yang menarik disini ada minuman aneh namanya wedang uwuh, wedang uwuh berasal dari bermacam-macam rempah
Setelah puas makan kita ke dagadu, dagadu sekarang berbeda seperti zaman saya SMA dulu
Setelah itu kita berburu bakpia 25, puas dengan belanja, kita memutuskan balik ke hotel dulu untuk meletakkan barang belanjaan
Setelah meletakkan barang , kita menuju ke keraton dan tamansari, sangat disayangkan sekali, tidak dirawat dengan baik
– Taman Sari
Puas disana kita meneruskan perjalanan ke pantai depok yang terletak di barat daya kota jogja, perjalanan kesana ada operasi, saat itu yang nyetir adalah mas adam, dan parahnya simnya mas adam sudah mati, dengan sangat elegan saya dan mas adam berpindah posisi. Di pantai depok kita menikmati air show dan pantai yang masih alami, tapi sayangnya kita tidak membawa ganti sehingga mengurungkan niat untuk berenang.
Sebenarnya setelah dari pantai depok, saya cukup kelelahan, tapi dasar sableng, si danu mengajak ke prambanan yang letaknya berada di timur laut yang berarti jika kita kesana kita telah memotong jogjakarta, akhirnya kita memutuskan berangkat, kapan lagi bisa kesana, tapi sayangnya saat nyampai prambanan sudah ditutup, tidak apalah, kita akhirnya membeli souvenir dan ditutup manis dengan kelapa muda yang menyegarkan
Setelah puas, kita balik dulu ke hotel untuk melepas penat, jam 9 malam kita pergi ke malioboro, disana kita foto-foto dan menikmati sensasi keramaian kota disana. Kita cukup penasaran dengan kopi jos, akhirnya kita memutuskan berburu kopi jos. Sungguh kopi jos itu enak pemirsa. Kopi jos adalah kopi diberi campuran arang + madu jika mau. Memang kopi tapi tetap tidak mengusir rasa ngantuk kita, jam telah menunjukkan pukul 12 dan saatnya kita balik ke hotel karena pada pagi harinya kita harus sudah di stasiun jam 6 karena pramex (kereta jogja ke solo) berangkat pukul 6.45