×

Cerita Tanpa Batas (Anonims “ Semester 2)

Cerita Sebelumnya – Cerita Tanpa Batas (Pilot – Semester 1)

Seperti angkatan lainnya kita memberikan nama untuk angkatan kita. Untuk pemberian nama sendiri membutuhkan kurang lebih sekitar 2 kali rapat *lagi semangat2nya rapat*, ada beberapa nama yang bakal menjadi nama angkatan kita, ada anarcist, cruisin, anonims. As always, manaraceko memberikan analisanya yang masih saya ingat dari sekarang jika angkatan genap itu berakhiran S jika ganjil itu C, untunglah analisanya tidak benar dan secara kebetulan kita memilih nama  ANONIMS yang berakhiran S. Anonims memiliki makna berbuat tanpa harus terlihat dan pada akhirnya kita hampir tidak terlihat (haha). Anonims? Hampir tanpa prestasi, akademik juga tidak ada yang wow seperti angkatan lainnya.

Our Problem? No, karena kita memiliki lebih dari itu

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=3XwWL9L5dr8]

Anonims
Our Logo
Nameless Warriors

Untuk membawa nama anonims bukan hal yang mudah *lebai*. saya akan mencoba mengingat kembali momen 4 tahun lalu perjuangan awal anonims, semoga saja tidak ada yang terlupa. Pada semester 2, pengkaderan kita masih belum selesai, kita harus melaksanakan beberapa KPP :

  1. SI Goes to School (road show) “ minimal 5 kota di luar surabaya dan beberapa sekolah yang berada di surabaya, saya lupa jumlah tepatnya berapa sekolah
  2. SI GAMES “ Voli, Futsal, Basket
  3. Islamic Sharing (Membeludak ala Islamic Sharing)
  4. Bakti Sosial di Panti Asuhan

*mikir* ada yang bisa menambahkan ?

Karena terbatasnya dokumentasi yang ada dan hanya beberapa momen yang saya ingat dengan jelas, saya mungkin hanya bisa membahas beberapa :

SI Games

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=j2g0P3Ouu3k&lc=sBmHdjWQ_Q5-4EfJEfyhd4XjN540oAdI-lhxM_QMuuM&feature=inbox]

R-A-D-I-T

So(k) Cool

Saat itu jika tidak salah PJ nya adalah adhya husni M (CMIIW), membuat acara ini awalnya tidak ada kendala, kendala terjadi  jika hujan, kenapa? Karena kita harus mengepel lapangan.

Road Show

SMAN 8 Malang
Kediri
Lamongan
Ini dimana ya??????

RoadShow (Kediri)

Hal yang selalu saya ingat adalah ghost rider, kok ghost rider? Alasannya simpel, kita naik sepeda motor dari Surabaya ke Kediri, itu saja, lah kok ghost rider? Supaya keren saja 😀 Jujur pada awal berangkat ke kediri saya kebingungan karena secara mendadak mobil yang tersedia tidak cukup (tidak seperti kondisi SI sekarang, pemilik mobil sudah banyak), dan saya saat itu cukup bingung juga karena beberapa teman memutuskan tidak usah ikut karena alasan tidak ada mobil. Sebenarnya saya sudah terpikir untuk yang cowok-cowok naik sepeda motor saja, tapi karena saya takut menyinggung perasaan teman-teman, saya simpen dulu ide tersebut. Setelah lumayan stuck, dek boni (Denis AG) saat itu mengajak naik sepeda motor, lega rasanya. Akhirnya beberapa cowok ke kediri menggunakan sepeda motor. Permasalahan selesai? Tidak. Di jalan kita kehujanan, sebenarnya ingin kita terobos saja tetapi msalahnya baju yang kita kenakan inilah yang akan kita pakai presentasi di sekolah-sekolah nantinya. Akhirnya kita memutuskan, menerobos hujan dengan keadaan setengah telanjang karena pakaian yang kita kenakan sudah diamankan (dimasukkan tas plastik). Syukur alhamdulillah kita bisa melaksanakan “tugas negara” dengan sukses. Terima kasih banyak buat Kediri Brotherhood 😀

Pada saat pulang, saya pulang lebih dahulu hanya karena saya cukup marah/kecewa karena ada yang bilang kepada saya hat, kamu melakukan ini hanya karena ingin dipuji ya. Ya karena saat itu adalah fase labil saya, tanpa pikir panjang dan terbawa emosi, saya langsung pulang ke surabaya (dengan mengajak takul “ Andreas Budi L). Ada kejadiang lucu, saat pulang hujan sangat deras, karena emosi, saya meneruskan perjalanan dengan baju yang teles kebes (sangat basah). Sampai di sekitar daerah sidoarjo langit sudah terang, dan tanpa istirahat saya meneruskan perjalanan,  sesampainya di surabaya, baju saya sudah kering

Road Show (Jember)

Ini adalah roadshow paling menakutkan, karena kita ke jember dibagi 2 gelombang,  naik sepeda motor dan bus. Dan saya kebagian naek sepeda motor, saya skip ya cerita perjalanan berangkat dan kondisi di TKP. Saya akan langsung bercerita pengalaman  saat pulang ke surabaya.

Lokasi : di atas sepeda motor menuju Surabaya

Waktu : 05.00 WIB

Hatta : Hus, udaranya dingin nih, saya ngantuk, kamu ya yang nyetir, nanti gantian

Husni : ok

Akhirnya saya berpindah menjadi penumpang, dan tidur

Beberapa jam kemudian saya terbangun

Hatta : hus , Gak capek?

*tidak ada jawaban*

Hatta : hus, Ada pom bensin, istirahat aja yuk

*tidak ada jawaban*

Hatta : hus *memukul helm husni*

Husni : *kepalanya dia bergerak-gerak dan meminggirkan sepeda motor*

Hatta : Hus, jangan bilang kamu mengendarai sambil tidur

Husni : *senyum*

Sejujurnya banyak sekali cerita-cerita yang masih ingin saya ceritakan

Those memories, i wont forget

 

Perkumpulan (masih) Jomblo (14-02-2007)

  

How are we now? Tidak berubah banyak

         

Jika mengingat sepak terjang anonims, kurang lebih seperti the Dark Knight *lebai dikit boleh kan*

Anonims is the nameless warrior, but not the one it needs right now. So we’ll not remember them, because they can take it. Because they are not a hero. They are guardian, a watchful warrior

Persembahan kecil untuk sebuah kisah klasik

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=iPHyHxO-Z5E]

To be continued : Drop “ Semester 3

Jakarta, 08-11-2011

Cerita tambahan :

Saat menge-post tulisan ini saya sedang chat dengan teman saya yang saat ini sudah menggapai mimpinya “around the world” meskipun tidak jarang dia bilang bahwa saat sudah menggapai mimpinya dia ingin pulang ke rumahnya (haha)

Dalam suatu pembicaraan saya bertanya apakah the hardest part-mu menggapai mimpimu. Dia menjawab “For me there’s nothing hard, For another do it, of course i can do that, but i has to much of challenge”. Saya jadi tersadar, dia cukup percaya diri, saya pasti bisa juga, serambi saya berkata :

Face challenge, I like challenge, sometimes i hate it but i always miss this moment

Dan beberapa menit kemudian status twitter, FB, YM dan BB nya berubah menjadi itu (terharu)

Post Comment